PUSKESMAS PURWOKERTO TIMUR 2 GANDENG SDN KRANJI 1 PURWOKERTO EDUKASI JAJANAN SEHAT ANAK SEKOLAH

Image

Rabu, 25 Mei 2022 pedagang jajanan  anak   sekolah  di   seputar  wilayah    Kecamatan Purwokerto Timur  dengan antusias mengikuti Sosialisasi Keamanan Pangan dan  Hygiene Sanitasi Jajanan Anak Sekolah yang diselenggarakan di SDN Kranji Purwokerto. Kegiatan ini diprakarsai oleh  Puskesmas Purwokerto Timur  2 melalui dukungan pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)  Puskesmas TA   2022.  Target  sasaran kegiatan  ini  adalah perwakilan pedagang  jajanan anak  sekolah yang berdagang di 8 (delapan) Sekolah Dasar, yaitu  SDN Kranji  1  Purwokerto, SDN  Kranji  4  Purwokerto, SDN  Kranji  8 Purwokerto, SDN Sokanegara 1,  SDN Sokanegara 3,  SDN Sokanegara 4,  SDN  Purwokerto Lor  1,  dan  SDN Purwokerto Lor  2 serta perwakilan wali  murid kelas  1-6  SDN Kranji  1 Purwokerto. Dihadiri juga oleh  Korwilcam (Dinas Pendidikan) dan  jajaran  Muspika Kecamatan Purwokerto Timur.

Acara dibuka oleh  Kepala Puskesmas Purwokerto Timur  2  Ibu  Naluri Widyaningsih Syamsiedi, SKM,  MKM  dilanjutkan sambutan dari Camat Purwokerto Timur  Bapak Kristanto dan  Kepala Sekolah SDN Kranji  1 Purwokerto Ibu Idha Nurani, S.Pd. Ibu Kepala Sekolah SDN 1 Kranji menyampaikan   kepada   peserta sosialisasi bahwa selama masa  pandemi Covid-19 sekolah belum membuka kembali kantin sekolah, saat ini pedagang jajanan anak  sekolah berada di luar sekolah. Sehingga penting bagi wali murid untuk memilih makanan dengan bijaksana yang sehat  dan  bermanfaat.

Dalam  acara   ini   Puskesmas  Purwokerto  Timur   2 menghadirkan 3 (tiga) narasumber dari  Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas untuk menyampaikan materi  secara panel  kepada  peserta  sosialisasi.  Materi   pertama disampaikan oleh  Ibu Andina Padmaningrum, S.Si.Apt (Seksi Farmamin)    yang    menjelaskan    tentang    jenis     cemaran

makanan. Pertama, CEMARAN BIOLOGIS  yang berasal dari  bakteri atau  jamur  dan  bisa menyebabkan  sakit   perut,   diare, bahkan  muntah  baik   gejala  datang  secara  langsung ataupun dalam waktu  beberapa jam  kemudian. Kedua, CEMARAN KIMIA ditandai warna makanan yang mencolok dan  bisa  berasal dari  makanan itu sendiri ataupun pembungkus makanan. Biasa terjadi  pedagang  menggunakan kertas  koran/bekas dan  kantong plastik berwarna hitam untuk membungkus jajanan. Kertas koran/bekas tidak baik karena tinta yang ada   di  kertas   tersebut mengandung   bahan  kimia,   sama   halnya   untuk   kantong plastik berwarna  hitam   karena  jenis   kantong  plastik  ini   bukan  diperuntukkan  membungkus makanan. Ketiga,  CEMARAN FISIK bisa   berupa kerikil   serangga mati  atau  yang paling sering kita temui  adalah rambut.

Ibu   Andina  juga  menyampaikan tentang  BAHAN  TAMBAHAN PANGAN  (BTP) bahwa sebenarnya  pemakaian  BTP   pada produk  makanan diperbolehkan  selama tidak melebihi ambang batas  kategori pangan yang diizikan oleh  pemerintah. Namun sebaiknya untuk bahan pewarna gunakan bahan alami  yang berasal dari alam, seperti kunyit dan daun pandan. BTP  yang paling sering kita jumpai adalah bahan pengawet atau  yang biasa kita sebut   boraks/formalin. Makanan tidak  dihinggapi lalat  atau  tidak ada  semut  disekitarnya adalah  ciri-ciri   makanan yang  menggunakan  boraks/formalin. Pesan  yang  disampaikan kepada pedagang  adalah pergunakan BTP   sesuai dengan  dosis  yang  dianjurkan oleh pemerintah, dan untuk walimurid hindari makanan yang berwarna mencolok. Hati-hatilah untuk memilih  jajanan anak  sekolah, anak-anak diberi  pengetahuan untuk memilih jajanan yang sehat di sekolah.

Pemateri kedua, Ibu  Harjanti, S.ST (Seksi Kesling) menjelaskan tentang apa  itu  HYGIENE SANITASI  MAKANAN, yaitu  mengendalikan  faktor   makanan  yang  bisa   menyebabkan penyakit. Faktor tersebut meliputi penjamah makanan (orangnya), tempat pengolahan makanan, alat  yang dipergunakan untuk  mengolah  makanan, dan  bahan makanan yang dipergunakan. Agar  dagangannya laku  cepat, biasanya makanan jajanan dijual dengan harga murah.   Namun demikian, pesan yang disampaikan kepada pedagang  agar tetap memperhatikan syarat  makanan yang baik, yaitu   sehat (bergizi), bersih (bebas dari kotoran), dan  aman  (tidak mengandung  bahan berbahaya/tidak ada  cemaran). Perlu diperhatikan juga sarana penjaja makanannya harus memenuhi syarat salah satu diantaranya adalah mudah dibersihkan. Ibu  Harjanti juga menyampaikantentang 5 KUNCI KEAMANAN PANGAN, meliputi:

  1. Jagalah kebersihan
  2. Pisah  pangan matang dari pangan mentah                                              
  3. Masaklah dengan benar
  4. Jagalah pangan pada suhu  aman
  5. Gunakan air dan  bahan baku  yang aman

Pemateri ketiga, Ibu  Herati  Primadewi, SKM  (Seksi Promkes) menekankan kembali tentang apa  itu makanan sehat  dari  nilai halal  dan  thoyib. HALAL  adalah makanan yang hukumnya boleh dalam Islam,  THOYIB  adalah makanan yang baik  karena mengandung  zat gizi yang menyehatkan tubuh  dan  bukan makanan yang mengandung penyakit.

Sesi  tanya jawab  pertama, pertanyaan: Sebagai pedagang apa  yang  perlu diperhatikan jika    makanan   yang     dijual adalah     makanan kemasan dari pabrik? 
Ibu  Andina menjawab untuk  makanan kemasan harus  diperhatikan WAKTU KADALUARSA dan jenis   makanannya  bukan makanan  yang berbahaya untuk kesehatan anak-anak.

Saat sesi  tanya jawab  kedua, pertanyaan: Apa  yang  bisa  dilakukan sebagai  pertolongan  pertama di  rumah  ketika  anak mengalami gejala  dari efek  makanan yang  tidak sehat,  seperti diare  dan muntah?

Dokter Puskesmas menjawab untuk  gejala ringan seperti muntah, anak  bisa  diberi minum AIR  PUTIH HANGAT dan boleh diberikan obat anti muntah untuk anak umur SD serta orang tua  tidak   boleh  menahan  anak   jika   akan   muntah  karena  bisa menyebabkan  tersedak kemudian menggangu  saluran pernapasan. Apabila menunjukkan gejala berat  dan  tidak membaik  segera datang  ke   puskesmas  atau   IGD  Rumah Sakit   terdekat  (kekurangan cairan/dehidrasi pada anak  sangat berbahaya).

Sanitarian Puskesmas, Choirul Fajri  menginformasikan untuk  pertolongan pertama mencegah dehidrasi dirumah bisa menggunakan ORALIT yang dibuat dari 1 liter air matang ditambahkan ½  sendok teh  garam dapur dan  8  sendok teh  gula pasir kemudian diaduk selama 1 menit  dan  oralit siap  diminum.

Di   akhir   acara,   Bapak  Camat  Purwokerto  Timur   berpesan  semuanya  harus   menjaga kesehatan.  Pemerintah  sudah memberlakukan  PTM   100%  dan   semuanya  harus   saling menjaga termasuk pola  makan yang disesuaikan dengan usia. Harapannya sosialisasi hari ini menjadi pedoman yang bisa  dipakai untuk woro-woro ke tetangga bagi wali murid yang tidak berdomisili di Purwokerto Timur  karena SDN Kranji  1 Purwokerto merupakan SD  yang memiliki siswa  lintas kecamatan. Mudah-mudahan BERMANFAAT bagi yang belum pernah mendapat informasi dan sebagai PENYEGARAN bagi yang sudah pernah. Sekali lagi jangan menganggap   remeh pola   makan  karena  persoalan  kesehatan  persoalan  dan   menjadi tanggung jawab  kita semuanya.

Disambung oleh  Bapak Eko  Darsono  (Korwilcam Purwokerto Timur),  hidup sehat  dimulai dari  lingkungan rumah  dengan melatih DISIPLIN bersih. Pembiasaan yang baik  dari  rumah akan   dibawa  anak   kesekolah  dan   sekolah  wajib   memfasilitasi. Untuk   menerapkan  pola bersih dan sehat pada anak disekolah, orang tua murid lebih baik  membawakan bekal dari rumah. Selama  anak-anak sehat,  belajar menjadi semangat. Sebaliknya  anak-anak yang tidak  sehat  mengurangi  konsentrasi belajar. Ini semua tidak  bisa  berjalan baik  kalau  tidak dilakukan secara bersama-sama (anak  sekolah, wali murid, sekolah, dan  pedagang).

Sebagai penutup acara  Kepala Puskesmas Purwokerto Timur  2 berpantun: KALAU LEBARAN MAKAN KETUPAT, KETUPAT DIMAKAN WAKTU HANGAT. KALAU TUBUH KITA SEHAT, BELAJAR JADI SEMANGAT.

 

==============================================================

Pemeriksaan tekanan  dan  gula  darah  serta pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pemeriksaan swab  antigen oleh  petugas Puskesmas Purwokerto Timur  2 turut melengkapi acara sosialisasi hari ini.
Kolaborasi yang  MEMESONA dari Puskesmas Purwokerto Timur  2 dan SDN Kranji 1 Purwokerto serta dukungan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Terus  Berinovasi dan Berprestasi. BANYUMAS BETTER

(ANTIQUE.DINKESBMS_25052022)

.

Komentar