Wujudkan Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju, DInas Kesehatan Gelar Ayo Deteksi Dini Cegah PTM
Purwokerto (14/11) – Dengan semangat Hari Kesehatan Nasional yang ke 59 tahun ini yang mengusung tema “Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju” dan memperingati Hari Diabetes Sedunia, kita harus selalu berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan Pelayanan Terpadu (PANDU PTM) merupakan upaya terintegrasi dalam pencegahan dan pengendalian serta tata laksana penyakit tidak menular yang menyeluruh dan untuk meningkatkan capaian SPM Bidang Kesehatan serta Renstra Nasional untuk transformasi pelayanan di FKTP.
Posyandu dan Posbindu sebagai kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) juga masih menjadi tumpuan harapan untuk dapat meningkatkan cakupan skrining usia produktif di masyarakat. Dari kegiatan ini juga nantinya bisa diketahui adanya faktor risiko penyakit tidak menular yang ada pada masyarakat serta dapat segera ditindaklanjuti untuk tata laksananya di FKTP.
Latar belakang tersebut yang melatarbelakangi kegiatan “Ayo Deteksi Dini Cegah PTM“ yang dilaksanakan di Java Heritange (14/11). Acara dibuka oleh dr. Widyana Grehastuti, Sp. OG, M.Si. Med. Dan dilanjutkan dengan paparan laporan pelaksanaan kegiatan oleh Arif Burhanudin, SKM, MPH, Subkoor Penyakit Menular.
Materi pertama dipaparkan oleh Sito Hatmoko, SKM, MKM mengenai Transformasi Layanan di FKTP. Saat ini Puskesmas sudah harus mulai menjalankan Deteksi Dini 9 Prioritas PTM yang meliputi Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK, Kanker Payudara, Kanker Leher Rahim, Kataran dan Kelainan Refreksi Tuli Kongenital dan Ottitis Media Supurative (OMSK).
Materi dilanjutkan tentang Hypertension dipaparkan oleh dr. Baskoro Adi Prabowo, Sp.JP, FIHA. Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi adalah kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg. Diperkirakan 1,28 juta orang usia 30-79 tahun memiliki hipertensi dan lebih dari 2/3 hidup di negara berpenghasilan rendah sampai menengah. 46% dari penderita hipertensi tidak menyadari akan penyakitnya dan 42% penderita hipertensi tidak terdiagnosis dan diobati. Penyakit ini dapat menimpulkan komplikasi ke penyakit lain seperti Stroke, Vission Loss, Heart Failure, Serangan Jantung, permasalahan ginjal hingga penurunan fungsi reproduksi.
Hipertensi dapat dicegah dengan penerapan CERDIK. CERDIK adalah slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai makna yaitu; Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress. Perilaku CERDIK ini dapat diterapkan melalui kegiatan Posbindu PTM. Measure Accurately, Control it, Live longer.
Acara dilanjutkan dengan Tata Laksana Diabetes Melitus oleh Dr. dr. Pugud Samudro, Sp.PD-KEMD. Tujuan dari pengelolaan diabetes ini yaitu menghilangkan gejala dan mencegah adanya komplikasi yang lebih serius. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata laksana DM, meliputi: terapi nutrisi medis, perencanaan makan, latihan/aktivitas fisik, perubahan perilaku dan terapi farmakologi. Pencegahan primer DMT2 yaitu adanya perubahan gaya hidup, pencegahan sekunder terhadap komplikasi DM dan pencegahan tersier.
Pencegahan tersier meliputi mencegah kecacatan dan meningkatkan kualitas hidup, rehabilitasi dini sebelum kecacatan menetap dan perlu adanya pelayanan kesehatan komprehensif dan terintegrasi antar disiplin yang terkait terutama di rumah sakit rujukan.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan rencana tindak lanjut. Rencana Tindak Lanjut pada kegiatan ini meliputi:
- Sosialisasikan kepada masyarakat terkait deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular dengan perilaku CERDIK
- Aktif datang ke layanan Posbindu untuk usia produktif (15-59 tahun) dan Posyandu lansia utk usia > 60 tahun
- Apabila ada faktor risiko mohon berkenan agar datang ke Puskesmas untuk mendapatkan layanan PANDU PTM dan pemeriksaan profil lipid
- OPD bisa bersurat ke Dinkes utk mendapatkan pelayanan skrining usia produktif
Harapannya dengan acara ini dapat mengoptimalkan mengenai peran penting deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular dan banyak masyarakat yang tergerak untuk melaksanakan CERDIK.
.
Komentar