RINGKASAN SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022 – 2023
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. Penyakit ini ditandai dengan demam mendadak, ada manifestasi perdarahan, trombositopenia, kenaikan hematokrit dan bisa menyebabkan syok bahkan kematian. Di Indonesia pada tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 98.071 kasus dengan angka kesakitan sebesar 35,36/100.000 penduduk. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2024 jumlah kasus DBD sebanyak 6.157 kasus dan 144 kematian dengan IR 17,86/100.000 penduduk dan CFR 2,2%.
Pada tahun 2022, kasus DBD di Kabupaten Banyumas sebanyak 307 kasus (IR = 15,34/100.000 penduduk) dengan 13 kematian (CFR = 4,23%). Sedangkan kasus DBD di Kabupaten Banyumas pada tahun 2023 sebanyak 273 kasus (IR = 14,56/100.000 penduduk) dengan 4 kematian (CFR = 1,47%). Target nasional capaian IR sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan yaitu IR < 10/100.000 penduduk, sedangkan untuk target nasional capaian CFR yaitu CFR < 1%. Berdasarkan capaian IR DBD di Kabupaten Banyumas pada tahun 2023 belum memenuhi target nasional karena angka kesakitan DBD di Kabupaten Banyumas masih di atas 10/100.000 penduduk. Begitu juga dengan capaian CFR DBD di Kabupaten Banyumas, angka kematian masih di atas 1%.
Jumlah kasus DBD di Kabupaten Banyumas dari tahun 2022 ke tahun 2023 mengalami penurunan kasus. Berdasarkan indikator angka kesakitan yaitu Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Banyumas tahun 2023 pun mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2022, penurunannya sebanyak 3,21/100.000 penduduk. Hal ini pun serupa dengan angka kematian yaitu Case Fatality Rate (CFR) DBD di Kabupaten Banyumas tahun 2023 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebanyak 2,76% ini merupakan penurunan CFR yang cukup signifikan.
selengkapnya download disini
.
Komentar