HARI HIPERTENSI SEDUNIA (17 MEI 2023) Kelola Hipertensi agar Hidup Lebih Sehat

Image

Purwokerto (17/5) - Hari Hipertensi Sedunia 2023 atau disebut World Hypertension Day jatuh pada tanggal 17 Mei 2023. Hari Hipertensi Sedunia diperingati untuk mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya mengetahui faktor risiko, gejala, dan cara mencegah terjadinya tekanan darah tinggi.

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah yang tinggi terhadap dinding arteri dan merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Hipertensi juga merupakan salah satu penyebab kematian dini di dunia. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

Dilansir situs resmi World Hypertension League (WHL), tema Hari Hipertensi Sedunia 2023 adalah "Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer" yang artinya "Ukur Tekanan Darah Anda Secara Akurat, Kendalikan, Hidup Lebih Lama"

Faktor Risiko Hipertensi

Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:

  • Memiliki usia di atas 65 tahun.
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.
  • Alami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
  • Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
  • Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.
  • Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.
  • Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.

Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu, gangguan ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang biasanya disebabkan masalah pada ginjal atau jantung. Pengaruh gaya hidup yang buruk juga semakin memperparah masalah ini.

Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi diantaranya adalah: 1) meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian Hipertensi dengan perilaku “Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress (CERDIK)”; 2) meningkatkan pencegahan dan pengendalian Hipertensi berbasis masyarakat dengan “Self Awareness” melalui pengukuran tekanan darah secara rutin; 3) penguatan pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan; 4) Salah satu upaya pencegahan komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FKTP menggunakan Carta Prediksi Risiko yang di adopsi dari WHO.

Dinas Kesehatan menyampaikan himbauan agar semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat agar dapat:

  • Berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi.
  • Menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga,
  • Mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan segera,

Menerapkan  perilaku CERDIK dari waktu ke waktu dan  seumur hidup.

 

https://whleague.org/about-us/world-hypertension-day

https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/hari-hipertensi-sedunia

.

Komentar